Konteks singkat

Kami sebagai tim investasi akan pantau beberapa data ekonomi, salah satunya inflasi Amerika. Saat inflasi di sana turun, ini membuat suku bunga mereka turun. Saat suku bunga di sana turun, pemodal asing akan mencari kesempatan returns lebih tinggi di market lainnya, misalnya di Indonesia. Dampaknya ke Indonesia: Aliran dana masuk medorong harga aset pasar modal, seperti saham dan obligasi. Hasilnya? Ada potensi profit. Portofolio kita berpotensi hijau. 

Bagaimana inflasi Amerika per April?

Dari analisa data April, inflasi Amerika Serikat April naik ke 3,4% secara YoY. Angka ini sudah sesuai ekspektasi, namun masih jauh dari target the Fed yang menginginkan inflasi berada pada angka 2%. Konsensus berpendapat jika pemotongan suku bunga akan terjadi pada bulan September dan Desember, dengan masing-masing sebesar 25 bps.

Lalu bagaimana pengaruhnya terhadap portofolio saya?

Jika inflasi di Amerika Serikat dapat terjaga dengan baik, akan ada potensi aliran dana asing yang masuk ke Indonesia. Hal ini dapat menguatkan nilai tukar Rupiah, kenaikan indeks saham dan obligasi.

Penurunan saham yang terjadi akhir-akhir ini akan menjadi kesempatan menarik untuk berinvestasi karena fundamental perusahaan dan makro Indonesia masih terlihat cukup tangguh.

Anda dapat mengambil kesempatan ini dengan berinvestasi melalui solusi General Wealth di aplikasi Simpan. Dengan all-weather strategy, Anda bisa berinvestasi langsung ke beberapa saham dan obligasi yang kami optimalkan dalam setiap kondisi ekonomi. Download Simpan sekarang.